Jumat, 06 Mei 2011

Aku Ingin Lupa Ingatan Part 3

Jam sudah menunjukkan pukul 17.15, jantung ku berdebar begitu cepatnya , memikirkan apa yang akan terjadi ketika aku mendengar penjelasan Rindu dan Ka Adi nanti, ingin rasanya aku tidak menemui mereka. Aku ingin jam begitu lama bahkan terlalu lama untuk beringsut ke jam 17.30, karna pada jam itulah aku pulang dan harus menemui mereka, ingin rasanya aku beralasan apapun sehingga tidak menemui mereka, karena aku tahu konsekuensi dari semua itu adalah rasa sakit yang akan menyayat hatiku. Tapi rasanya aku terlalu pengecut jika melarikan diri dari semua ini. Ku putuskan untuk menghadapi pengakuan mereka, dan menerima konsekuensi apapun dari kejadian ini.
Ku langkahkan kakiku dengan mantap setelah mematikan komputerku dan memastikan bahwa tak ada barang barang ku yang ketinggalan. Ketika sampai di bawah , Rindu sudah menungguku,
“ Gimana?? Mau di sini aja ngomongnya?? “ aku bertanya padanya.
“ Di luar aja , ga enak di sini banyak orang “ jawab Rindu sambil senyum, entah apa maksud senyumannya itu.
“ Woi Adi, tuh sana ngomong “ Tegur salah satu teman kerjaku yang satu bagian dengan ka Adi.
Ketika kami sudah bertiga di luar kantor, Rindu dengan senyum penuh artinya memandangku dan aku langsung berkata
“ U duluan Rin, w ga mau mulai duluan lagi, w mau dengerin aja. Selama ini w udah mulai duluan terus”
Rindu menatapku dengan tatapan mata yang begitu merasa bersalah.
“ Ann, jangan gitu.. w jadi tambah ga enak “
Beberapa detik setelah itu ka Adi memulai penjelasan mereka
“ Kk yakin kamu pasti udah tahu apa yang mau kita omongin ke kamu. “
Perasaan lelah dua tahun yang lalu kembali menyergap hatiku. Langsung aku jawab
karna aku tak ingin rasa lelah ini terus merasuk.
“ Iya aku udah tahu koq.. dah lama ka ?? “
“ Tuh kan , kamu udah tahu, ada yang ngasih tahu kamu ya ?? “
“ Ga.. ga ada yang ngasih tahu aku..”
“ Trus , kamu tahu dari mana ??”
“Aku bisa tarik kesimpulan sendiri ( aku bukan cewek bego yang ga bisa tahu apa yang kalian sembunyiin , kataku dalam hati ) Udah keliatan kali ka, dari ekspresi wajah kalian berdua, kalo kk ga suka sama Rindu, ngapain jemput tiap har belakangan inii, ngapain sms tiap malem dan telp tiap malem ?? Emang itu namaya apa kalo bukan suka ?? “
“ Ehmm ,, ya sebenernya ga ada niat jadian sama Rindu dari awal , kk juga Cuma bertemen aja . Tapi ya ga tahu, sekarang kk suka sama dia, nyaman aja sama dia dan akhirnya seperti yang kamu liat sekarang”
Perasaan lelah itu bukannya pergi, tapi malah semakin memelukku dengan erat. Ka Adi melanjutkan ..
“ Sebenernya Rindu yang ga enak sama kamu, takutnya kamu berfikir dia nikung kamu, secara kamu kan sering curhat sama dia” ( Berarti kk ga merasa ga enak sama aku ?? setelah semua yang kk lakuin sama aku , sekarang kk ngancurin harapan aku, kk ga merasa ga enak sama aku?? Padahal lebih menyakitkan sikap kk ke aku dari pada sikap Rindu ke aku, Greattt!!)
“ Ya ampun Rin, ya ga lah, masa w berfikiran kaya gitu. W ga pa pa koq kalian berdua jadian, walaupun kejadian yang kaya gini dah terjadi dua kali tapi ya mungkin memang begitu yang harus w jalanin, w harus terima semua itu “
“ Ya, w ga enak banget sama u Ann, secara w tau perasaan u itu gimana n gw tahu u , bener nih ga papa ?? “
“ Ya elah , ya ga pa pa lah , mangnya kenapa ?? “
“Bener?? Di mulut ga papa di rumah nangis lagi , u kan begitu”
“ Ga akan, w janji koq, janji ga bakal nangis, lagian w cuma kagum koq sama Ka Adi, n Ka Adi kayanya lebih cocok jadi kk gue, ya kan ka ?? “ ( Bohong, aku ga akan mau punya kk kaya Ka Adi )
Aku menoleh ke ka Adi dan ka Adi mengulurkan tangannya , aku menjabatnya dengan hangat sambil tersenyum, ( maksa ),
“ Thanks ya Ann, “ kata Ka Adi lembut sambil tersenyum. Aku tak mampu lebih lama menatap matanya.
“ Sama sama ka “ ujarku sewajarnya.
“ Tapi w bener bener ga enak banget nih sama u Ann, “ Rindu masih terus saja berkata begitu dengan wajah bersalah.
” U ga percaya sama w?? W ga marah Rin,gini aja deh, kalo w marah w akan remove fb kalian dari fb w , w ga mau negur kalian lagi , gimana ?? Itu bukti kalo w marah “
“ Tuh dengerin , ga pa pa kan ?? Ada yang mau kamu omongin lagi ga ?? Omongin aja semuanya sekarang “ Timpal Ka Adi sambil memandang Rindu, menasihati nya agar membicarakan smua yang mengganjal di hatinya kepadaku mengenai kejadian ini.
Aku tertawa, karna aku mengingat bagaimana Ka Adi menyalahkan ku karna aku menafsirkan segala sesuatu dari kejauhan, dan bagaimana penyangkalannya bahwa dia tidak menyukai Rindu. Aku pun berkata
“ Lucu ya ka, kk bilang ke aku, jangan menafsirkan dari jauh , sampe lebaran semut tu cowok ga bakalan tahu kalo aku ga ada action lain, penafsiran aku salah, tapi ternyata semua dugaan dan tafsiran aku bener kan ?? Kejadian kan, lucu ya.. “
Sontak air muka Rindu dan Ka Adi berubah, menjadi lebih redup. Terutama ka Adi, mungkin dia tak dapat membantah semua kata kata ku tadi.
“Emang tadinya kk ga suka sama dia ( Bohong !!!! kk Bohong !!!!) , tapi ya ternyata nyaman banget sama dia “
Seketika lubang yang dulu tlah tertutup, kembali terkuak dengan sangat lebar, semua rasa pahit yang telah ku buang dengan susah payah kini kembali menyergapku seperti sepasukan tentara bersenjata yang siap untuk menyerang musuhnya. Mengapa aku begitu bodoh?? Mengapa kejadian ini terulang kembali ?? dan Mengapa selalu “aku” yang mengalami hal ini , tak dapat ku gambarkan bagaimana perasaanku saat ini, tapi ada satu kata yang dapat mewakili, “sakit”. Aku berusaha menutupi rasa kecewaku dengan terus tersenyum menatap mereka. Entah kekuatan dari mana, memampukan aku untuk terus tersenyum selama mendengarkan penjelasan mereka berdua.
“ W juga tadinya ga suka Ann, sama dia, tapi ternyata w nyaman banget sama dia”
Pengakuan tulus Rindu pun keluar tanpa di minta. (Iya Rin, w udah tahu, dari awal, u aja yang ga mengakui semuanya sampai hal ini benar benar terjadi , ujarku dalam hati)
”Masih ada yang mau u omongin lagi ga ?? Congratulation ya .. semoga langgeng. W ikut seneng , bener koq ( jujur, emang w ikut seneng , meskipun sakit juga) “
“ Udah ga ada, bener nih u ga pa pa ?? “
“ Iya , ih u mah susah banget percaya nya sama w. ( Bohong ), w pulang dulu ya , sekali lagi, Congratulation “
“ Ati ati ya Ann, makasih ya “ Ujar ka Adi , lembut. Aku melangkahkan kaki menuju gerbang kantor, pulang.. membawa perasaan kecewa yang cukup untuk membuatku terpuruk, tapi tak kan ku biarkan hal itu terjadi. Karna Rindu adalah sahabatku, dan meskipun dia sedikit mengecewakan ku, dia tetap sahabatku.
Rumah, 20.58
Ku rebahkan diriku di atas tempat tidur pink ku yang empuk dan nyaman. Mengingat semua hal yang terjadi tadi sore , bagaimana terenyuh nya aku , dan lelah nya menghadapi semua ini, tapi mengapa aku masih bisa tersenyum kepada mereka ??
Ku raih handphone yang tergeletak di samping kepalaku, ku sms Ka Adi, mengucapkan terima kasih atas semua yang telah terjadi dan congratulation atas hubungan mereka, tak lupa aku mengirimi sms yang sama ke Rindu. Tak disangka Rindu masih terus minta maaf kepadaku,
“ Ann, w minta maaf, w tahu u kecewa sama w , itu keliatan dari mata u ,walaupun u ga bilang sama w. Tapi gimana, w juga ga bisa bohongin perasaan w sendiri. Maafin w Ann”
“ Ya ampun Rin, u ga percaya kalo w ga kecewa sama u, apa kah w harus bersumpah bahwa w bener bener ga kecewa sama u ?? ( sebenernya w kecewa sama ka Adi)
“ W percaya, ya w bener bener ga enak, secara w tahu kali perasaan u kayak gimana ke ka Adi, w ga mau u ngejauh” ( u ga tahu Rin. Ga bener bener tahu )
“ W anak baru di kantor kita Rin,w udah nganggap u sahabat w, tapi kalo u terus ga enak sama w ,padahal kalian udah jadian, w yang akan ngejauh, w masih baru dan gak mau nimbulin masalah di sini. W iklas kalian jadian, “
“ Jangan, meskipun masih baru , u bisa jadi sahabat w yang baik, w ga mau u ngejauh. Thanks banget ya Ann, u mau ngertiin w “
“ Iya , sama sama , u juga cewe yang baik, Thanks buat semuanya, w belajar banyak dari u ( cukup banyak )
“ Mang selama ini w ngapain ?? W janji w ga akan ngerubah sikap w, karena kejadian ini, J
Setelah itu kami berbincang bincang tentang bagaimana Ka Adi menyatakan perasaannya ke Rindu , dan bagaimana Rindu menerimanya, sampai akhirnya aku pun tertidur.
Keesokan harinya….
Hari ini aku tenggelam dalam kesibukanku sebagai sekretaris dan membantu Finance, aku ingin melupakan semua yang telah terjadi , bekerja adalah salah satu caranya. Dampak dari itu semua, intensitas bertemu antara aku, Rindu dan Ka Adi pun semakin berkurang. Aku tak ingin menjauhi mereka tapi rasanya terlalu perih untuk melihat mereka berduaan di depan mataku. Jadi aku putuskan untuk jarang jarang bertemu dengan mereka, dan jujur… aku kapok curhat ke Rindu,karna aku rasa dia mengatakan semuanya ke Ka Adi. Padahal dia telah berjanji tak akan memberitahukan Ka Adi apapun yang aku bicarakan tentang Ka Adi.
Rindu pun tidak berfikir negative tentang sikapku , karna dia tahu bagaiamana rutinitas pekerjaan ku yang memang akhir akhir ini sedang meningkat , dampak dari kemajuan perusahaan kami.
Rumah …20.15
Aku terkejut saat mendengar dering hp ku yang begitu keras, membangunkan aku dari tidur panjangku , pasti adikku yang sengaja mengganti dering hp ku. Dasar Iseng!! Pikirku,
Aku tidak mengenali nomor hp yang tertera di hp ku sekarang, +6285711367786
Siapa?? Paling salah sambung, aku tidak mengangkatnya, tapi nomor tersebut terus meneloponku. Sampai akhirnya aku mengangkatnya.
“Hallo?? “
“ Hello , are you Marianne Jessica ?? “ ( Lho, pake bhs Ing , tahu nama lengkapku,siapa ?? )
“ Yes, I am, btw who are you ?? I don’t know you “
“ Hey, don’t you remember me ?? I’m Daniel. We have ever met in National Library, don’t you remember ?? “
“ Daniel ?? Oh yes, I remember, Im sorry , Long time I didn’t hear your voice. So different if compare when we met at first time. How are you so far ?? And when did you arrive at Jakarta?? “
“Fine , of course, I have arrived at Jakarta since yesterday. I miss you so much Anne, you always make me know about something that I don’t know although sometimes you make me in trouble. Hehe…btw I have good news for you, and I’m sure you will like this news “
“ What is that ?? Hey , I always help you, but you said that I make you in trouble?? How impolite you are!!, “
“Heehe.. like usual, I like making joke about you, and that is fact, sometimes you make me in trouble.. Anne, there is scholarship for Bachelor Degree in Singapore, I think you must try it. Im sure you can get that scholarship. For detail info, I want to meet you this week, do you have time?? “
“ Hey, don’t make joke again,.I know you lie.. “
“ What?? Im not a big fat liar.. Anne,, It is true, the test will be held 3 months left. So, do you have time?? I want to meet you, to talk about this scholarship , Do you interest??”
“ Yes of course.Waw, Im glad to hear that .. like my dream come true,but I’m not believe in my self, my English still standard, just can a little speak and.. yah.. you know.. “
“ Anne, I’m sure you can get that scholarsip, Come on, don’t be pesimis. Don’t give up before you try. Where is your spirit ?? I have secret way to increase your English “
“ Okay, I have time, When do you want to meet me ?? “
“ At Saturday night?? 07.00 pm ??, Puri Mall?? “
“Ehmm.. ok. Saturday night, 07.00 pm. Puri Mall,”
“ Sipp.. I will pick up you at 06.00 in your office. I know that you work until Saturday in a week, and don’t ask how can I know about you. Don’t be late”
“ Ok,thank you so much , “
Beasiswa ke Singapore ?? apakah aku bisa mengikutinya ? Teman lamaku Daniel, tak di sangka membawa kabar ini dengan tiba tiba.. Hmmm… akan kah aku berhasil menggapai mimpiku, kuliah di luar negeri ?? Di saat hatiku terpuruk karna cinta, akankah ku bisa menggapai mimpiku itu???
To be continued…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar